A.
Pengertian
menulis
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan
sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang belajar,
melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat). Henry Guntur
Tarigan (1986: 15), menjelaskan Pengertian
Menulis sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai media penyampai.
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang berfungsi menuangkan pikiran dan perasaan yang teratur melalui lambang-lambang grafik sehingga dapat dipahami orang lain. Melalui menulis kita dapat mengekspresikan diri secara total.
adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang berfungsi menuangkan pikiran dan perasaan yang teratur melalui lambang-lambang grafik sehingga dapat dipahami orang lain. Melalui menulis kita dapat mengekspresikan diri secara total.
Menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis
untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari
proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua
istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan
kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
B.
Fungsi
Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai
alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita
berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan,
memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang
kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Peneliti lain dapat menjelaskan bahwa fungsi menulis terbagi
dalam empat fungsi.
1. Fungsi
penataan
Artinya
proses dari membuat sebuah karangan disana terjadi sebuah
penataan/pengelolaan gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan yang lainnya.
Kedua yakni
2. Fungsi pengawetan,
Artinya
fungsionalitas gagasan dapat di operasionalkan hingga bertahan lama, hal ini
terimplementasi bahwa gagasan akan terdokumentasi dalam sebuah tulisan.
3. Fungsi
penciptaan,
Artinya
hasil dari karangan merupakan perwujudan dari hal yang baru. Dan yang terakhir
fungsi penyampaian, artinya isi yang ada dalam sebuah karangan meupakan gagasan
yang akan disampaikan penulis terhadap pembacanya.
4. Fungsi
penyampean
Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah
ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca aatau disampaikan kepada
yang lain.
C.
Tujuan
menulis
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai
tujua. Tujuan menulis dapat bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan.
Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Memberitahukan
atau Menjelaskan
Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan
sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
2. Meyakinkan
atau Mendesak
Tujuan tulisan
terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar
sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.
3. Menceritakan
Sesuatu
Tulisan
yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut
karangan narasi.
4. Mempengaruhi
Pembaca
Tujuan
sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar
mengikuti kehendak penulis.
5. Menggambarkan
Sesuatu
Sebuah
tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan
sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.
Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan
pengarangnya. Menulis dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai
berikut:
1.
Assignment
purpose (tujuan penugasan).
Tujuan
penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu
karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi
tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen
rapat)
2. Altruistic purpose (tujuan
altruistic)
Penulisan
bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya ,
ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan dengan karya
itu. Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan
3. Persuasive purpose (tujuan
persuasive)
Tujuan
yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di
utarakan.
4. Informational purpose
(tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tujuan
yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para
pembaca.
5. Self – expressive purpose (tujuan
pernyataan diri)
Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
sang pengarang kepada para pembaca.
6. Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan
ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif”
disini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai norma artistic, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang
bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
7. Problem-solving purpose (tujuan
pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini sang
penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis ingin
menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di
terima oleh pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)
Ada beberapa manfaat
yang dapat diambil dari menulis yaitu :
a. Mengetahui kemampuan
dan potensi diri serta pengetahuan tentang topik
yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, maka terpaksa berpikir,
menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dibawah sadar.
yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, maka terpaksa berpikir,
menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dibawah sadar.
b. Dengan mengembangkan
berbagai gagasan penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta membandingkan
fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau tidak menulis.
c. Lebih banyak
menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang
ditulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara
teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang sistematik serta berhubungan.
d. Menulis berarti
mengorganisasi gagasan secara mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian
permasalaahan yang semula masih samar menjadi lebih jelas.
e. Melalui tulisan
dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan secara lebih objektif.
f. Lebih mudah
memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam kontek yang
lebih konkret.
g. Dengan menulis kita
aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan
sekedar penyadap informasi.
h. Kegiatan menulis
yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib (
Sabarti, 1988 : 2 )