A.
Modal
Membaca
Untuk memperlancar proses membaca
seorang pembaca harus memiliki modal : 1) pengetahuan dan pengalaman, 2)
kemampuan berbahasa (kebahasaan), 3) pengetahuan tentang tehnik membaca, dan 4)
tujuan membaca (Nurhadi,2010:123)
1. Pengetahuan dan Pengalaman
Nurhadi
(2010:13) pengetahuan, pengalaman, dan konsep-konsep tentang segalasesuatu
merupakan modal utama untuk membaca. Semakin kaya seseorang akan informasi,
pengetahuan, pengalaman dan konsep-konsep,
semakin besar pula kesiapannya untuk mengolah ide-ide dan
gagasan-gagasan yang tertuang dalam bacaan. Dengan demikian semakin kritis pula
ia untuk menyeleksi setiap gagasan yang dikumukakan penulis sehingga diperoleh
informasi baru yang lebih selektif.
Latar
belakang pengetahuan ini bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh begitu saja dalam
waktu yang singkat. Pengetahuan dan penglaman adalah hasil suatu proses yang
bersifat berkelanjutan, sesuai dengan kecenderungan ilmu dan kebutuhan membaca
kita. Semakin banyak dan sering seseorang membaca, maka semakin kaya pula ia
akan pengetahuan dan pengalaman, yang berarti semakin banyak pula modal yang
dimiilikinya untuk membaca. Pada permulaan kebiasaan membaca tumbuh, tentu
pengetahuan dan pengalaman masih sedikit. Demikian kebiasaan kebiasaan itu
berkembang pula pengetahuan seseorang , dan seterusnya.
Namun pengalaman seseorang itu
tidak selalu sesuai atau berkaitan langsung dengan pengetahuan yang ada dalam
bacaan. Ada spesialisasi atau klasifikasi ilmu pengetahuan sehingga seseorang
yang telah mendalami ilmu tertentu tidak selalu dapa mencerna bahan bacaan
diluar bidang ilmunya. Sebaliknya bila
dihadapkan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya, tentu ia akan lebih cepat
dalam mencerna teks tersebut.
2. Kemampuan berbahasa (kemampuan
berkomunikasi lisan)
Kemampuan
membaca adalah kemampuan seseorangsetelah ia dapat berkomunikasi lisan. Atau
dengan kata lain, dalam urutan perolehan kemampuan berbahasa (urutan normal),
komunikasi lisan mendahului komunikasi tulis. Sebelum orang dapat membaca dan
menulis, tentu harus dapat berbicara dan mendengar terlebih dahulu.
Nurhadi
(2010: 127) secara teoritis, untuk dapat berkomunikasi secara lisan, seseorang
harus melibatkan emampuan berpikirnya. Ia harus mampu berfikir dalam mencerna
pembicaraan orang lain hingga diperoleh pemahaman atas pesan yang diungkapkan
oleh seorang pembicara sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berfikir
mendahului kemampuan berbicara dan membaca .
3. Pengetahuan tentang tehnik membaca
Secara
garis besar, pengetahuan tentang tehnik membaca itu meliputi: 1) pengetahuan
tentang aspek-aspek membaca, 2) pengetahuan tentang tehnik membaca cepat, 3)
pengetahuan tentang membaca telaah.
a. Pengetahuan
tentang aspek-aspek membaca
Pengetahuan
asspek-aspek membaca yaitu meliputi:
(1) Keterampilan
mengenali kata dan tanda baca
(2) Keterampilan
memahami makna tersurat (Memahami makna frase, kata, kalimat, paragraf, subbab,
dan bab).
(3) Keterampilan
membaca kritis
(a) Menemukan
ide pokok atau gagasan utama.
(b) Menemukan
tema cerita
(c) Membuat
kesimpulan
(d) Mengalisis
fakta-fakta, dll.
(4)Kemampuan
membaca kreatif (membuat ringkasan, kerangka karangan, menyusun resensi,
membuat esai).
b. Pengetahuan
tentang tehnik membaca cepat
(1) Kemampuan
membaca pemahaman dengan kecepatan di atas 400 kata per menit,
(2) Kemampuan
membaca dengan tehnik skiming
(3) Kemampuan
membaca cepat dengan tehnik skaning,
c. Pengetahuan
tentang membaca telaah ilmiah
(1) Metode
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review)
(2) Metode
PQRST (Preview, Question, Read,
Summerize, dan Test)
(3) Metode
PQ3R ( Prepare, Question, Read, recite,
dan Review)
4. Tujuan membaca
Tujuan
membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Bahkan menurut hail
penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca sangat
segnifikan.
Kesimpulan-kesimpulan
yang dibuat oleh para ahli dari beberapa penelitian yang telah dilaksanakan
menunjukkan bahwa:
a. Gerakan
bola mata waktu membaca berubah kecepatannya sejalan dengan perubahan tujuan
membacanya.
b. Kemampuan
seseorang dalam memahami bahan bacaan secara nyata dipengaruhi oleh tujuan
membacanya.
c. Tujuan
membaca yang terumuskan secara jelas akan mempengaruhi perolehan pemahamna
bahan bacaan
d. Seseorang
yang mempunyai daya baca tinggi (baik), mampu memanfaatkan tehnik membaca yang
bervariasi sejalan dengan tujuan membaca yang akan dicapainya(Downing and
Leong, 1982:33,254-255)
Mengenai
tujuan membaca ini banyak rumusan yang banyak dibuat, tergantung pada dari mana
kita melihatnya. Secara garis besar tujuan membaca itu luas sifatnya karena
setiap situasi membaca mempunyai tujuan sendiri.