Pengertian kata imbuhan
Kata
imbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afiksasi.
Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang di gunakan dalam bentuk dasar
untuk membentukan kata. Hasil dari
proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
Imbuhan awalan
1.
Awalan me-
Awalan
me-
adalah imbuhan yang produktif,, pengimbuhannya dilakukan dengan cara
merangkaikannya di muka kata yang diimbuhinya. Awalan Me- mempunyai macam-macam bentuk diantaranya:
a.
Me-
digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, l, w, dan y.serta konsonn sanggau m, n,
y, dan ng.
b.
Mem-
digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, p, f, dan v.
c.
Men-
digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan d, dan t.
konsonan di tetap diwujudkan ; sedangkan konsonan t tidak diwujudkan
melainkan disenyawakan dengan bunyi asal dari awalan itu.
2.
Awalan ber-
Fungsi
awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitive. Sedangkan makna
yang diiperoleh sebagai hasil pengimbuhan dengan awalan ber- antara lain :
a.
Untuk mendapatkan makna “mempunyai atau memiliki” awalan ber-
harus diimbuhi pada kata benda umum, contoh:
Anak itu sudah tidak berayah lagi
Berayah
artinya “ mepunyai ayah “
b.
Untuk mendapaykan makna “ berisi atau mengandung “ awalan ber-
harusdi imbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat. Contoh :
Bahan makanan ini cukup bergizi
Bergizi
artinya mengandung “ gizi “
c.
Untuk mendapatkan makna “ mengusahakan atau melakukan sebagai mata
pencaharian “ awalan ber- harus di imbuhi pada kata benda
yang menyatakan bidang usaha. Contoh
Banyak orang berternak ayam di derah Bogor
Beternak
artinya “ pengusaha peternakan “
3.
Awalan di-
Awalan
di tidak mempunyai variasi bentuk, bentuk untuk posis dan kondisi mana pun sama saja. Hanya perlu
di perhatikan adanya di- sebagai awalan dan di-
sebagai depan.
di-
sebagai awalan dilafatkandan di tuliskan serangkai dengan kata yanhg di
imbuhinya. Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan
dan di tuliskan terpisah dari katayang mengikutinya.
Fungsi
awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang di dapat
sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif
transitif,yakni kata kerja transitif kata kerja pasif berawalam me- berawalan di-.
Imbuhan akhiran
1.
Akhiran –kan
Akhiran
–kan
tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun bentuk
sama. Penghimpunan di lakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata yang
di imbuhinya. Fungsi akhiran -kan adalah
membentuk kata kerja transitif, yang dapat di gunakan dalam kalimat perintah,
kalimat pasif yang predikatnya berbentuk (aspek)+pelaku+kata kerja, dan subjek menjadi sasaran
perbuatan dan pada keteranganuk memberikan maknaa sebagai berikut:
a.
Untuk mendapatkan makna “sebabkan jadi berada “ akhiran –kan
harus di imbuhkan pada kata benda yang menyatakan tempat. Contoh :
Pinggirkan mobil itu!
Pinggirkan
artinya “ jadikan berada dipinggiir “
b.
Untuk mendapatkan makna “ sebab jadi “ akhiran –kan
di imbuhkan pada:
1.
Kata sifat
Contoh
: tenangkan dulu anak-anak itu!
Tenaangkaan
aartinya” jadikan tenang “
2.
Kata kerja yang menyatakaan keadaan
Contoh
: hubungan telepon telah mereka putuskan
Putuskan
artinya “ jadikan putus
3.
Berapa kata benda yang memiliki sifat
khusus
Contoh
: daerah itu harus kita hutankan kembali
Hutan
artinya “jadikan hutan “
2.
Akhiran –i
Aakhiraan
–I
tidak mempunyai vaariasi bentuk, jadi untuk kondisi dan situasi mana saja
bentunya sama saja. Pengimbuhaanya di lakukan dengan cara meragkaikan nya di
belakaang kata yang di imbuhinya. Perlu di perhatikan kata-kata yang berakhir
dengan fonem / I / tidak dapat di beri akhiran -i. pembubuhan kata dengan
akhiran -i ini akan memberikan makna antara lain yang menyatakan :
a.
Untuk mendapatkan makna berkali-kali
aakhiran -i harus di imbuhkan ada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh
: pencuri itu mereka pukuli sampai babak
belur.
Pukuli
artinya ( pekerjaan ) memukul di lakukan
berkali-kali
b.
Untuk mendapatkan makna petik tempat
petik akhiran -i harus diimbuhkan pada kaataa kerja yang menyataakaan tempat.
Contoh
: jangan dudukki kursi itu
Duduki
artinya duduk di kursi
c.
Untuk mendapatkan makna petik merasa
sesuaatu pada akhiran -i haarus di imbuhkan pada
kaatakerja yang menyatakan sikap batin.
Contoh
: hormatilah gurumu!
Hormati
artinya merasa hormat kepada guru
3.
Akhiran –an
Akhiran
–an
tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun
bentuknya tetap –an. Pengimbuhanya di lakukan dengan cara merangkaikan nya
dibelakang kata yang di imbuhinya. Fungsi akhiran –an adalah membentuk kata
benda. Sedangkan makna yang di dapat sebagai hasil pengimbuhan dan akhiran –an
itu antara lain :
a.
Untuk mendapat makna “ alat “ akhiran –an harus di imbuhkan
pada beberapa kata kerja .
Contoh
: keranjagnya ada tetapi pikulannya tidak
ada.
Pikulan artinya
alat untuk memikul.
b.
Untuk mendapatkaan makna tiap-tiap
akhiran -an harus di gunakan pada kata benda yang menyatakan waktu atau
satuan ukuran.
Contoh
: majaah bulanan ini terbit di Jakarta.
Bulanan artinya terbit
tiap-tiap bulan.
c.
Untuk mendapatkan makna tempat akhiran –an harus
di imbuhkan pada beberapaa kata kerja.
Contoh
: di tengah sawah itu ada kubangan kerbau.
Kubaangan artinya
tempat kerbau berkubang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar