Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 14 Juni 2014

Pengertian, Fungsi dan Tujuan menulis



A.    Pengertian menulis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat). Henry Guntur Tarigan (1986: 15), menjelaskan Pengertian Menulis sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang berfungsi menuangkan pikiran dan perasaan yang teratur melalui lambang-lambang grafik sehingga dapat dipahami orang lain. Melalui menulis kita dapat mengekspresikan diri secara total.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
B.     Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan  karena memudahkan  para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Peneliti lain  dapat menjelaskan bahwa fungsi menulis terbagi dalam empat fungsi.

1.      Fungsi penataan
 Artinya proses dari membuat sebuah karangan disana terjadi sebuah  penataan/pengelolaan gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan yang lainnya. Kedua yakni
2.       Fungsi pengawetan,
 Artinya fungsionalitas gagasan dapat di operasionalkan hingga bertahan lama, hal ini terimplementasi bahwa gagasan akan terdokumentasi dalam sebuah tulisan.
3.      Fungsi penciptaan,
 Artinya hasil dari karangan merupakan perwujudan dari hal yang baru. Dan yang terakhir fungsi penyampaian, artinya isi yang ada dalam sebuah karangan meupakan gagasan yang akan disampaikan penulis terhadap pembacanya.
4.      Fungsi penyampean
Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca aatau disampaikan kepada yang lain.
C.    Tujuan menulis
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujua. Tujuan menulis dapat bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.      Memberitahukan atau Menjelaskan
Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
2.      Meyakinkan atau Mendesak
 Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.

3.      Menceritakan Sesuatu
Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi. 
4.      Mempengaruhi Pembaca
            Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
5.      Menggambarkan Sesuatu
Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.
Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1.      Assignment purpose (tujuan penugasan).
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen rapat)
2.      Altruistic purpose (tujuan altruistic)
Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya , ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan dengan karya itu. Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan
3.      Persuasive purpose (tujuan persuasive)
Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di utarakan.


4.       Informational  purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca.
5.      Self – expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
6.      Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” disini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
7.      Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari menulis yaitu :
a. Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan tentang topik
yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, maka terpaksa berpikir,
menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dibawah sadar.
b. Dengan mengembangkan berbagai gagasan penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau tidak menulis.
c. Lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang sistematik serta berhubungan.
d. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian permasalaahan yang semula masih samar menjadi lebih jelas.
e. Melalui tulisan dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan secara lebih objektif.
f. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam kontek yang lebih konkret.
g. Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi.
h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib ( Sabarti, 1988 : 2 )

1 komentar: