Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 23 Mei 2014

Modal Membaca



A.    Modal Membaca
            Untuk memperlancar proses membaca seorang pembaca harus memiliki modal : 1) pengetahuan dan pengalaman, 2) kemampuan berbahasa (kebahasaan), 3) pengetahuan tentang tehnik membaca, dan 4) tujuan membaca (Nurhadi,2010:123)
1.      Pengetahuan dan Pengalaman
           Nurhadi (2010:13) pengetahuan, pengalaman, dan konsep-konsep tentang segalasesuatu merupakan modal utama untuk membaca. Semakin kaya seseorang akan informasi, pengetahuan, pengalaman dan konsep-konsep,  semakin besar pula kesiapannya untuk mengolah ide-ide dan gagasan-gagasan yang tertuang dalam bacaan. Dengan demikian semakin kritis pula ia untuk menyeleksi setiap gagasan yang dikumukakan penulis sehingga diperoleh informasi baru yang lebih selektif.
           Latar belakang pengetahuan ini bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat. Pengetahuan dan penglaman adalah hasil suatu proses yang bersifat berkelanjutan, sesuai dengan kecenderungan ilmu dan kebutuhan membaca kita. Semakin banyak dan sering seseorang membaca, maka semakin kaya pula ia akan pengetahuan dan pengalaman, yang berarti semakin banyak pula modal yang dimiilikinya untuk membaca. Pada permulaan kebiasaan membaca tumbuh, tentu pengetahuan dan pengalaman masih sedikit. Demikian kebiasaan kebiasaan itu berkembang pula pengetahuan seseorang , dan seterusnya.
                  Namun pengalaman seseorang itu tidak selalu sesuai atau berkaitan langsung dengan pengetahuan yang ada dalam bacaan. Ada spesialisasi atau klasifikasi ilmu pengetahuan sehingga seseorang yang telah mendalami ilmu tertentu tidak selalu dapa mencerna bahan bacaan diluar bidang ilmunya. Sebaliknya  bila dihadapkan buku yang sesuai dengan bidang ilmunya, tentu ia akan lebih cepat dalam mencerna teks tersebut.
2.      Kemampuan berbahasa (kemampuan berkomunikasi lisan)
            Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorangsetelah ia dapat berkomunikasi lisan. Atau dengan kata lain, dalam urutan perolehan kemampuan berbahasa (urutan normal), komunikasi lisan mendahului komunikasi tulis. Sebelum orang dapat membaca dan menulis, tentu harus dapat berbicara dan mendengar terlebih dahulu.
            Nurhadi (2010: 127) secara teoritis, untuk dapat berkomunikasi secara lisan, seseorang harus melibatkan emampuan berpikirnya. Ia harus mampu berfikir dalam mencerna pembicaraan orang lain hingga diperoleh pemahaman atas pesan yang diungkapkan oleh seorang pembicara sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berfikir mendahului kemampuan berbicara dan membaca .
3.      Pengetahuan tentang tehnik membaca
            Secara garis besar, pengetahuan tentang tehnik membaca itu meliputi: 1) pengetahuan tentang aspek-aspek membaca, 2) pengetahuan tentang tehnik membaca cepat, 3) pengetahuan tentang membaca telaah.
a.       Pengetahuan tentang aspek-aspek membaca
Pengetahuan asspek-aspek membaca yaitu meliputi:
(1)   Keterampilan mengenali kata dan tanda baca
(2)   Keterampilan memahami makna tersurat (Memahami makna frase, kata, kalimat, paragraf, subbab, dan bab).
(3)   Keterampilan membaca kritis
(a)    Menemukan ide pokok atau gagasan utama.
(b)   Menemukan tema cerita
(c)    Membuat kesimpulan
(d)   Mengalisis fakta-fakta, dll.
(4)Kemampuan membaca kreatif (membuat ringkasan, kerangka karangan, menyusun resensi, membuat esai).
b.      Pengetahuan tentang tehnik membaca cepat
(1)   Kemampuan membaca pemahaman dengan kecepatan di atas 400 kata per menit,
(2)   Kemampuan membaca dengan tehnik skiming
(3)   Kemampuan membaca cepat dengan tehnik skaning,
c.       Pengetahuan tentang membaca telaah ilmiah
(1)   Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
(2)   Metode PQRST (Preview, Question, Read, Summerize, dan Test)
(3)   Metode PQ3R ( Prepare, Question, Read, recite, dan Review)
4.      Tujuan membaca
            Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Bahkan menurut hail penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca sangat segnifikan.
            Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat oleh para ahli dari beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa:
a.       Gerakan bola mata waktu membaca berubah kecepatannya sejalan dengan perubahan tujuan membacanya.
b.      Kemampuan seseorang dalam memahami bahan bacaan secara nyata dipengaruhi oleh tujuan membacanya.
c.       Tujuan membaca yang terumuskan secara jelas akan mempengaruhi perolehan pemahamna bahan bacaan
d.      Seseorang yang mempunyai daya baca tinggi (baik), mampu memanfaatkan tehnik membaca yang bervariasi sejalan dengan tujuan membaca yang akan dicapainya(Downing and Leong, 1982:33,254-255)
            Mengenai tujuan membaca ini banyak rumusan yang banyak dibuat, tergantung pada dari mana kita melihatnya. Secara garis besar tujuan membaca itu luas sifatnya karena setiap situasi membaca mempunyai tujuan sendiri.

2 komentar: